Rabu, 28 November 2012

KIAT SUKSES MENJADI TECHNOPRENEUR


Memasuki millenium ketiga peradaban manusia, semakin nyata bahwa bisnis teknologi akan menjadi tumpuan utama pengembangan kesejahteraan. Kata enterpreneur bagi sebagian orang mungkin sudah tidak asing, namun harus diakui, bahwa sebenarnya definisi enterpreneur itu sendiri masih belum disepakati secara menyeluruh dan memuaskan oleh semua pihak. Ada yang mengartikan sebagai orang-orang yang pandai melihat peluang usaha serta menerjemahkannya menjadi peluang nyata yang memiliki nilai tambah. Tetapi ada juga yang mengartikan sebagai seorang inovator yang menggabungkan teknologi yang berbeda, dan konsep-konsep bisnis untuk menghasilkan suatu produk barang atau jasa baru yang mampu mengenali setiap kesempatan yang menguntungkan, menyusun strategi, dan yang berhasil menerapkan ide-idenya. Selain itu ada lagi yang mengartikan mereka yang mampu memajukan perekonomian masyarakat dengan berani mengambil resiko, tapi bagaimana dengan teknopreneur? Teknopreneur berarti orang yang bekerja/berusaha di bidang teknologi dan istilah tersebut mulai muncul ketika internet mulai dikenal masyarakat Bisnis teknologi, yang mencakup setiap produk teknologi atau teknologi yang digunakan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi, disamping tentunya profit, umumnya dimotori oleh yang namanya teknopreneur.
Teknopreneur adalah penamaan bagi entrepreneur yang mengembangkan bisnis berdasarkan kemampuan dalam berinovasi dan memanfaatkan ilmu pengetahuan serta teknologi sebagai basis. Fakta selama ini menunjukkan bahwa, perusahaan yang membangun dan mengembangkan teknopreneurship, akan tetap bertahan dalam ketatnya persaingan bisnis dan mampu mengembangkan inovasi untuk kemajuan bisnisnya. Proses inovasi pada bisnis teknologi tidak selamanya melalui suatu penelitian yang intensif di laboratorium. Proses inovasi dapat juga dilakukan dengan perubahan kecil pada teknologi yang sudah ada, sesuai dengan perkembangan pasar. Untuk itu, tersedianya informasi yang aktual, faktual serta komprehensif sangat dibutuhkan. Untuk itu, dengan mengkoordinasikan kegiatan, mengelola modal atau sarana produksi, yang dilengkapi dengan mengenalkan fungsi produksi baru, serta memiliki respon kreatif dan inovatif terhadap suatu perubahan yang terjadi, sudah menjadikan semacam syarat yang tidak dapat di tawar-tawar lagi oleh pemimpin bisnis.
Kisah perjalanan bisnis seorang teknopreneur berawal dari ketidaksengajaan harddisk-nya yang rusak karena dijatuhkan oleh putrinya, Dion melihat peluang untuk menggeluti bisnis penyelamatan data. Terdapat film cerita tentang adanya program IT yang coba diterapkan di lingkungan sebuah sekolah elit. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, semua standar keamanan hingga kegiatan belajar mengajar di sekolahan itu dikontrol oleh satu mesin komputer yang berada di tengah-tengah laboratorium sekolah. Intinya tempat tersebut bakal dijadikan sebagai model bagi proyek pengembangan sekolah yang menerapkan teknologi canggih di masa depan. Namun tragis, programnya telah disusupi virus yang merupakan program pembantai, Mangler, sesuai judul filmnya. Sehingga sistem keamanan tingkat tinggi yang dipakai untuk melindungi setiap warganya, akhirnya justru berbalik menyerang dan membunuh seluruh penghuni di dalamnya. Memang, teknologi digital boleh diakui merupakan lompatan bagi peradaban manusia. Disadari atau pun tidak, kehidupan kita semakin tergantung kepada penggunaan teknologi yang mampu menyajikan berbagai kemudahan. Di sisi yang lain kerusakan data digital bisa menjadi rentan akibat faktor kecelakaan serta akibat kesalahan oleh tangan manusia yang mengoperasikannya. Bayangkan, betapa akan memusingkan apabila database para nasabah sebuah bank tiba-tiba lenyap gara-gara salah menekan tombol format atau serangan software jahat, misalnya.
Antisipasi akan hal seperti itu dikenal jasa yang melayani recovery data, back up, dan sejenisnya. Salah satunya MsDOT Research Data Recovery Specialist yang telah ada sejak tahun 1997. Usaha ini pada awalnya didirikan pada 1990 di Malang dengan nama MsDOT oleh 5 orang dari ITN, salah satunya Dion Handoyo. Pada 1995 MsDOT mendirikan jasa desain elektronika dengan nama CV. MsDOT Cipta Elektronika. Lalu 1997 Dion mengembangkan sayap bisnis dan mulai memisahkan diri dengan membuat jasa penyelamat data. Sehingga pada 2000 MsDOT telah menjadi PT. MsDOT Cipta Mandiri bermarkas di Sidoarjo serta memiliki cabang di Surabaya dan Malang. Pada mulanya ia hanya melayani perbaikan hard disk rusak atau nodetect serta perbaiakan hard dsik bad sector saja. Baru sekitar 1999 jasa ini ia kembangkan menjadi recovery data dan bahkan juga menerima kursus recovery data mulai Januari 2000. “Jasa penyelamatan data adalah jasa yang bergerak di bidang penyelamatan data khususnya pada media hard disk, baik karena kasus software, dalam arti terdapat kehilangan data yang berada di dalam hard disk yang kondisinya oke atau baik. Maupun kasus hardware, kehilangan data penting akibat hard disk dalam kondisi rusak,” papar lulusan Teknik Elektro ITN dan pengajar Teknisi Komputer di beberapa lembaga pendidikan ini. “Akan tetapi tidak hanya terbatas pada media hard disk saja, tetapi juga media CD, flashdisk, memory card, dan disket,” tambahnya. Faktor ketidaksengajaan disebutkan menjadi latar belakang Dion mengembangkan produk jasa penyelamat data ini. Ide itu bermula ketika putri pertamanya, Rr. Dira Shufiyah dengan tanpa sengaja menjatuhkan sebuah hard disk. “Saya coba untuk memperbaiki sendiri hard disk tersebut dan akhirnya bisa,” kisahnya. Ketika itu ia belum memikirkan adanya peluang bisnis. Namun secara kebetulan pada saat itu ia masih bekerja di sebuah perusahaan distribusi hardware di samping menjadi pengajar. Banyak anak muridnya yang memiliki hard disk rusak dan minta diperbaiki. Cukup melalui mulut ke mulut, kini namanya dikenal hingga ke seluruh Indonesia. Dikatakan, tiap minggu rata-rata 10 buah kasus bisa ditanganinya.
“Target dari usaha saya sebetulnya tidak memandang siapa pun, baik itu instansi pemerintah, swasta, mulai dari pelajar, rumah tangga, usaha kecil, kepolisian, kedokteran, bank, dan lain-lain. Selama hard disk mereka ada data yang harus direcovery pasti kami akan siap membantu,” ujarnya. Sejauh ini ia memang telah berhasil membantu menyelamatkan data pelanggan yang berasal dari berbagai kalangan, seperti perusahaan swasta, BUMN, perbankan, sekolahan,yayasan, rumah sakit, perorangan, mahasiswa dan lain-lain. Cukup banyak komentar diberikan oleh pelanggan yang telah tertolong sebagai testimonial dalam situsnya.
Layaknya pakar, Dion menyediakan diri untuk memberikan konsultasi mengenai masalah data yang hilang, prosedur perbaikan, nama file/ directory yang Anda butuhkan, variabel biaya, lama pengerjaan, garansi perbaikan serta hal lainnya baik melalui telepon atau bertemu secara langsung. “Jika setuju, pelanggan dapat meminta analisa kerusakan tersebut kepada teknisi kami, hal ini dikenakan biaya Rp 25 ribu,” paparnya. “Setelah itu, akan diprediksi biaya dan lama pengerjaan,” sambungnya. Waktu standar yang dibutuhkan biasanya tiga hari sampai sebulan. Hari pertama untuk pengecekan serta analisa kepastian biaya, hari kedua memintakan konfirmasi pelanggan apakah bisa disetujui, dan baru mulai pengerjaan pada hari ketiga. Lama pengerjaan masing-masing tergantung pada tingkat kesulitannya. Jika tidak terlalu sulit penegerjaan bisa segera diselesaikan. Bila tidak, hasilnya yakni berupa data dapat diperbaiki akan diberitahukan segera. “Akan kami berikan daftar file dan directory yang dapat diselamatkan untuk diperiksa. (Dapat dicek langsung pada saat pengambilan). Klien dapat membawa media lain untuk menyimpan data atau diback up ke CD. Jika telah disetujui dan telah dipastikan dapat dijalankan/ open, maka dapat diambil serta menyelesaikan biaya administrasi,” tutur Dion. Besarnya biaya recovery ditentukan oleh beberapa faktor, yakni dari kapasitas hard disk, operating system yang dipakai, dan yang ketiga tergantung dari kasusnya. Sebuah hard disk minimal Rp 200 ribu sedangkan untuk flash disk, floppy, CD ROM, dan memory card adalah Rp 150 ribu. Untuk setiap kasus dikenai tarif Rp 400 ribu dengan maksimal dikalikan tujuh atau sesuai jumlah kasusnya. Tetapi dikatakan, jaminan data tidak selalu 100% dapat kembali sebab hal itu tergantung pada kasusnya masing-masing. Namun apabila kasus software, sementara hard disk belum sempat diutak-atik oleh orang lain, Dion memastikan kemungkinan data pulih bisa 100%. “Akan tetapi kalau kasus hardware kemungkinannya 100%, meskipun tidak semua kasus,” ungkapnya.

Sumber:
2.    http://jejakbusiness.wordpress.com/2009/07/19/kisah-seorang-technopreneur/.

Senin, 12 November 2012

SEMANGAT HIDUP SEORANG NENEK PENJUAL NASI GORENG


Kemarin malem, saking asyiknya bermain game di depan laptop aku sampek ga terasa kalau ini udah dini hari, pantesan kepalaku udah mulai pusing dan badan mulai lemes juga. Cacing-cacing di perutku pada demo minta sumbangan. Nah ini artinya aku harus segera memenuhi permintaan cacing-cacing ini, aku nyari makanan sesuai isi kantong maklumlah aku anak kosan, waktu itu sekitar jam 00.50. Karena udah bosen ngangkring depan kosan, alhasil nasi goreng jadi pilihan buat diemin si cacing ini. Tempat yang aku datengin agak jauh dari kosanku, kalo jalan sampe kaki bengkak kali (lebay-nya aku).
Tiba di warung tempat penjual nasi goreng itu, aku kaget karena yang jualan seorang nenek, bayangkan! Beliau cuman sendirian. Tapi karena udah gak tahan lapernya, langsung aja aku pesen nasi gorengnya. Niat awal mau di bungkus makan di kosan, setelah baca dzikir sebanyak 100x (lebeh lagi) akhrinya ter mufakat keputusan buat makan disitu sekalian nemenin nenek penjual nasi goreng yang kebetulan lagi gak ada pembeli kecuali aku. Sambil menunggu nasi gorengku jadi, aku mengamati nenek itu. Kelihatan banget kalo tangannya gemetar waktu ngeracik bumbu, ngangkat piring, nyuci wajan dan lain-lain. Terharu aku ngeliatnya, di saat-saat yang seperti itu jiwa kepahlawananku muncul, maklumlah aku orangnya kan sok tau dan sok bisa gitu.
AAG      : Boleh saya bantu nek?
NPNG   : ndak usah dek, duduk aja
AAG      : Nggak papa nek sini saya bantu (bantu ngerecokin)
NPNG   : Sudah hampir selesai dek
AAG      : oh ya sudah. Buka sampe jam berapa ini nek?
NPNG   : tergantung habisnya jam berapa dek. Biasanya jam 2 atau 3, kalau jam 3 belum habis juga ya saya pulang
AAG      : Nenek sendirian?
NPNG   : iya dek
AAG      : emangnya nenek ga punya anak?
NPNG   : punya dek tapi ikut suami keduanya dan aku tinggal bareng seorang cucu yang masih kecil umur 7 tahun dan suami aku sudah meninggal 6 tahun yang lalu
AAG      : nenek sudah berapa lama jualan nasi goreng?
NPNG   : sudah 15 tahun nenek jualan nasi goreng, maklumlah dek ga ada lagi yang ngebantuin nenek dan nenek harus menghidupi cucu lagi karena di tinggal ibunya                   
Keterangan:  AAG   = Aku Anak Gaul Gituh (maksa dikit sih)
                    NPNG = Nenek Penjual Nasi Goreng
Nggak enak ati juga nanya banyak-banyak. Takutnya dikira ndak sopan atau mengganggu privasi orang, soalnya si nenek juga kayaknya udah gak betah banget pengen nyudahin pas aku tanya-tanya (emm, sepertinya beliau tau kalo ngobrol lama-lama sama aku ujung-ujungnya bakal merugikan). Tapi dari sedikit percakapan itu, bahkan sebelum percakapn itu ada, aku udah ngerasa iba banget sama perjuangan nenek itu. Bayangkan aja, buka sejak malem (perkiraan mungkin jam 8) sampe pagi (jam 3 maksimal). Seorang nenek dengan usia sekitar 70 tahunan. Megang benda-benda kecil udah gemetar tapi beliau masih semangat buat nyiapin pesenan pelanggan. Senyumnya juga masih mengambang meskipun dingin menyelimutinya. Sedih, salut, penasaran, dan terharu. Yang bikin sedih dan terharu tentunya karena usia nenek yang lebih layak untuk tinggal di rumah, menonton TV, atau beristirahat. Sempet ngobrol lagi katanya kalau pulang beliau mesti ngojek. Haaaa? bener-bener nggak habis pikir, begitu besar perjuangan dan pengorbanan nenek ini, salut empat jempol dah. Perjuangan beliau untuk mencari nafkah benar-benar luar biasa. Rasanya jadi malu sama diriku sendiri, aku yang masih muda kok semangatnya malah kadang kembang-kempis kayak asma, (Tapi dengan sedikit pengalaman kemarin malem, moga aku jadi lebih baik). Buat Nenek, terimakasih telah memberi aku pelajaran ini dan semoga nenek selalu dalam lindungan-Nya. Amin